Kamis, 13 Desember 2012

Lirik Lagu


Kal Ho Na Ho

Har Ghadi Badal Rahi Hai Roop Zindagi
Chaav Hai Kabhi,Kabhi Hai Dhoop Zidnagi
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo
Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho
Har Ghadi Badal Rahi Hai Roop Zindagi
Chaav Hai Kabhi,Kabhi Hai Dhoop Zidnagi
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo
Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho

Chaahe Jo Tumhe Poore Dil Se
Milta Hai Woh Mushkil Se
Aisa Jo Koi Kahin Hai
Bas Vahi Sabse Hasin Hai
Us Haath Ko Tum Thaam Lo
Woh Meherbaan Kal Ho Na Ho
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo
Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho

Ho Palko Ke Leke Saaye
Paas Koi Jo Aaye
Lakh Sambhalo Paagal Dil Ko
Dil Dhadke Hi Jaaye
Par Sochlo Is Pal Hai Jo
Woh Dastan Kal Ho Na Ho
Har Ghadi Badal Rahi Hai Roop Zindagi
Chaav Hai Kabhi,Kabhi Hai Dhoop Zidnagi
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo
Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho
Har Pal Yahan
Jee Bhar Jiyo
Jo Hai Sama
Kal Ho Na Ho

Jo Hai Sama
Kal Ho Naa Ho

Selasa, 11 Desember 2012

diplomasi kebudayaan dalam preferensi poltik luar negeri negara berkembang


DIPLOMASI DALAM PREFERENSI POLITIK LUAR NEGERI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

(Studi Kasus: Keberhasilan Diplomasi Kebudayaan Bollywood dalam Hubungan India-Pakistan)

Pembahasan
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia internasional mendorong munculnya suatu cara diplomasi baru. Jika sebelumnya diplomasi merupakan pekerjaan elite politik melalui forum-forum resmi pemerintahan, maka saat ini paradigma tersebut dapat dikatakan sudah tidak relevan lagi. Diplomasi dapat dilakukan oleh siapapun dan melalui bidang apapun. Salah satunya adalah melalui budaya, yang selanjutnya disebut diplomasi kebudayaan.

Melalui dunia perfilmannya yang disebut Bollywood, India berusaha memperkenalkan budaya dan identitasnya secara keseluruhan untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Cara yang ditempuh oleh India dalam mencapai kepentingan nasionalnya ini yang disebut dengan diplomasi kebudayaan. Upaya ini juga diterpakan India dalam memperbaiki hubungannya dengan Pakistan.

Dalam beberapa film India, disampaikan sebuah kisah yang mengacu pada hubungan kesejarahan India-Pakistan. Bahkan, ada yang menunjukkan pertentangan antara kedua negara ini. Tanpa disadari bahwa hubungan masyarakat India dan Pakistan dapat memperbaiki hubungannya yang telah lama terputus.

Peristiwa yang terjadi bebarapa waktu belakangan ini, di mana konflik antara kedua negara ini kian memanas, membuat masyarakat menginginkan pemerintah Pakistan untuk menghalau masuknya film-film Bollywood ke Pakistan. Masalah ini menjadi hal yang menarik untuk dibahas jika ditinjau kembali mengenai keberhasilan film-film India dalam menjalin hubungan yang baik antara masyarakat India dan Pakistan.

 Diplomasi kebudayaan dapat diartikan sebagai berikut.

Usaha suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olah raga dan kesenian, maupun secara makro sesuai dengan ciri-ciri khas yang utama, misalnya propaganda dan lain-lain, yang dalam pengertian konvensional dapat dianggap sebagai bukan politik, ekonomi ataupun militer[1].

Aktor diplomasi kebudayaan tidak harus pemerintah secara individual ataupun secara kolektif. Tidak menutup kemungkinan jika pihak swasta atau pribadi-pribadi tertentu untuk melakukannya. Pola hubungannya bisa terjadi antar siapa saja sebagai aktornya, baik itu hubungan pemerintah-pemerintah, pemerintah-swasta, maupun swasta-swasta.

Diplomasi kebudayaan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat umum (masyarakat negara lain) dalam upaya mendukung suatu kebijakan politik luar negeri tertentu, untuk mencapai kepentingan nasional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sasaran utama dari pelaksanaan diplomasi kebudayaan ini adalah pendapat umum pada level nasional dari suatu negara-bangsa dan pada level internasional dengan harapan pendapat umum tersebut dapat mempengaruhi pengambil keputusan pada pemerintah dan organisasi internasional.

Film merupakan salah satu bagian dari media yang digunakan dalam diplomasi kebudayaan. Film merupakan cermin dari kebudayaan suatu bangsa karena film menggambarkan berbagai  aspek kehidupan, realitas dan gaya hidup masyarakat suatu negara. film juga mempunyai peran penting di dalam upaya kemajuan kemanusiaan. Dengan kekuatan sinematografinya, efek audio visual dan kemampuan mengonstruksi pemikiran, film telah terbukti sangat efektif sebagai sarana advokasi pemikiran. Film mempunyai kemampuan untuk mengubah gagasan subjektif menjadi objektivitas yang rasional. Sehingga sebuah film dapat memberikan sentuhan, membujka pandangan dan pemikiran baru terhadap sesuatu hal[2][3].

Sejak masuknya film-film Bollywood ke Pakistan, dunia perfilman India mulai menggalakkan pembuatan film yang berkisah mengenai hubungan antara India dan Pakistan. Beberapa di antaranya adalah film-film seperti Ramchand Pakistani, Taj Mahal, dan yang terbaru adalah Veer Zaara yang dibintangi oleh aktor yang mendunia, yaitu Shah Rukh Khan. Film-film ini membawa masyarakat di India dan Pakistan merasa kembali kepada kenangan-kenangan saat kedua negara ini masih menjadi satu bagian yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Baru dua tahun harmonisasi itu terbangun dalam benak masyarakat di kedua negara. konflik muncul kembali pada tahun 2008, di mana terjadi teror terhadap Mumbai. Aksi teror ini memakan korban sekitar 179 orang tewas. India menuding keterlibatan Pakistan di dalamnya. Hal ini membuat masyarakat Pakistan marah dan terjadi perselisihan dengan masyarakat India.

Berdasarkan sejarah dan juga beberapa konsep yang telah disampaikan di atas, maka dapat dilihat dengan jelas faktor-faktor yang membuat Bollywood sukses dalam diplomasi kebudayaannya di Pakistan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

a.      Kemiripan budaya nasional
India dan Pakistan, dalam sejarah dunia, pernah menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan. Hingga akhirnya terjadi pergerakan kemerdekaan Pakistan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peradaban dan sumber nilai-nilai budaya dan adat di kedua negara ini berada pada satu tempat yang sama, yaitu Lembah Sungai Indus. Bollywood selalu tampil dengan corak budayanya.

b.      Kisah yang menunjukkan keterkaitan India dengan Pakistan
 Unsur yang paling menarik dan paling aktual adalah adanya kisah-kisah yang mengangkat mengenai hubungan  India dengan Pakistan. Dengan adanya kisah-kisah ini, masyarakat Pakistan dapat merasakan kembali kedamaian dan harmonisnya hubungan mereka dengan masyarakat India pada tahun-tahun sebelum konflik dua negara ini muncul.

c.        Mendunianya perfilman Bollywood
Dunia Bollywood menjadi satu catatan tersendiri dalam perfilman dunia. Kehadiran Bollywood mampu menyaingi Hollywood. Mendunianya perfilman Bollywood yang notabene-nya juga membawa beberapa kisah mengenai Pakistan, secara tidak langsung juga membawa nama Pakistan dai dunia internasional. Hal ini menjadi penghargaan tersendiri bagi masyarakat Pakistan.

d.      Unsur politis dari pemerintahan Pakistan
Pengambilan kebijakan pemerintahan Pakistan ini jelas mengandung unsur politis. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah Pakistan dengan pencabutan undang-undang dalam negerinya untuk melarang masuknya film Bollywood. Tujuan yang pertama adalah pengakuan sebagai negara merdeka. Sejarah Pakistan yang merupakan bekas wilayah India, membawa India kerap kali menggunakan hal ini sebagai alat dalam menjalin hubungan dengan Pakistan. Dengan dibukanya perizinan masuknya Bollywood ke Pakistan, maka ini akan membuat India melihat Pakistan sebagai sebuah negara yang berbatasan langsung dengan wilayahnya.

 Kedua adalah peningkatan sektor finansial dan ekonomi Pakistan. Masuknya film Bollywood ke Pakistan meningkatkan devisa negara. hal ini dikarenakan adanya pajak yang harus dibayar oleh perfilman asing yang masuk ke wilayah suatu negara. Apalagi Bollywood merupakan film yang mendunia dan sangat digemari oleh masyarakat Pakistan. Hal ini akan mendorong gairah perfilman dalam negeri untuk lebih aktif berkarya.
            Ketiga adalah perbaikan hubungan bilateral dengan India sebagaimana desakan negara-negara anggota SAARC (South Asia Association of Regional Cooperation). Negara-negara di seluruh kawasan Asia Selatan meminta India dan Pakistan untuk segera menyelesaikan pertikaian yang terjadi di antara keduanya. Penyelesaian pertikaian dengan India secara diplomatis dan meja perundingan selalu berakhir pada titik buntu. Oleh karena itu, alternatif yang lebih memungkinkan dan sesuai adalah diplomasi kebudayaan. Bollywood menjadi salah satu pilihan yang tepat karena posisinya yang sudah mendunia dan diminati oleh masyarakat dalam negeri.

Referensi
            Festival Film Indonesia: Film, Bagian Dari Diplomasi. Dikutip dariTabloid Diplomasi No. 34 Tahun III Tanggal 15 Agustus- 14 September 2010.
Holsti, K.J. 1978. International Politics A Frame Work For Analysis Third Edition. New Delhi: Prentice Hall of India.
Plano, Jack. C & Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional, terjemahan Wawan Djuanda Putra Abardin.
Roy, S.L. 1995. Diplomasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Warsito, Tulus & Wahyuni Kartikasari. 2007. Diplomasi Kebudayaan: Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Ombak.






[1] Tulus Warsito,Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan; Konsep dan Relevansi Bagi Negara
Berkembang Studi Kasus Indonesia(Yogyakarta: Ombak, 2007), hal 4.

[2] Festival Film Indonesia: Film, Bagian Dari Diplomasi, Tabloid Diplomasi No. 34 Tahun III Tanggal 15 Agustus- 14 September 2010, hal. 8.




Jumat, 07 Desember 2012

DAILY CONVERSATIONS IN INDIA LANGUAGE


untuk temen-temen yang pengen belajar bahasa hindi, ini saya sharing kan sedikit kosakata sehari-hari. moga berguna untuk temen-temen…

namasthe ( salam ) sbg pengganti selamat siang,pagi,sore
subh ratri ( selamat malam )
aap kaise hai? (apa kabar )
mai achcha hu ( gue baik )—->buat pria
mai achchi hu (gue baik )——>buat wanita
dhanyavad (terima kasih)—–>lebih sopan
sukriya (terima kasih )——>kurang sopan
1. aap kaha jaa rahe hai? ( mau kemana kamu? )
2. mai ghar jaa raha hu ( gue mo pulang)—->pria
2b. mai ghar jaa rahi hu ( gue mo pulang)—–> wanita
3. aap kaha rahte hai? ( dimana kamu tinggal?)
4. mai Jakarta me rahta hu ( gue tinggal di Jakarta )—->pria
4b. mai Jakarta me rahti hu ( gue tinggal di Jakarta )—->wanita
5. aap ka naam kya hai? ( siapa nama mu? )
6. mera naam Raju hai ( nama gue raju )
7. meri naam Divya hai ( nama gue divya)
8. aap kya karte hai? (siapa kamu? )——>menanyakan pekerjaan atau lainnya.
9. mai ek vidharshi hu ( gue seorang pelajar )
10. mai ek adyapak hu ( gue seorang guru )
11. tumhare pitajee kya karte hai? ( bapak mu sbg apa? )
12. mere pitajee dakter hai ( bapak gue dokter)
tumhare mata jee kya karte hai? ( sbg apa ibumu?)
mere matajee adhyapak hai. ( ibu gue guru)
13.tumhari umar kitni hai? ( berapa umurmu?)
14. mai dhas saal ka hu. (gue 10 tahun)
15. aap Jakarta me kab se rahte hai? ( sudah berapa lama di Jakarta?)
16. mai Jakarta me 2000 se rahta hu ( gue di Jakarta sejak th 2000)
17. mai Jakarta me char saal se rahta hu ( gue di Jakarta udah 4 thn)
18. tum koun ho? (siapa kamu?)
19. mai Raju hu ( gue Raju)
20. tum mujhe kaha milenge? ( dimana aku bisa ketemu kamu?)
21. tum mujhe Grand Hyatt Hotel me mil sakte ho ( kamu bisa ketemu aku di hotel Grand Hyatt)
22.kya aap mere saath jana pasand karenge? ( maukah kamu menemaniku jalan?)
23. jaisi apki ichcha ( dgn senang hati)
24. maaf karna ( ma’af)
25. koi baat nahi ( tak apalah)
26. kya aap skuter chala sakte ho ? (bisakah kamu naik skuter?)
ini yang aku dapat dari link english
English-Hindi
I =Mein
He =Woh / Usne
She =Woh
You =Tum / Aap (respect)
It= Yeh
A= Ek
Come =Aao / Aaiye (respect)
Came =Aaya ( he) / Aayee (she) / Aaye (plural)
Will =come Aayega (he) / Aayegi (she) / Aayenge ( plural)
Open =Kholo / Kholiye (respect) / Kholna
Opened =Khola
Will open =Kholega (he) / Kholegi (she) / Kholenge (plural)
Sit Baitho =/ Baithiye (respect) / Baithna ( to sit)
Walk= Chalo / Chaliye ( respect) / Chalna (to walk)
Eat= Khao / Khaiye (respect)/ Khana (to eat)
Drink= Piyo / Peejiye (respect) / Peena (to drink)
Win =Jeetna(to win)
Go =Jaao / Jaaiye (respect) / Jaana (to go)
Run= Daudna
I go =Mein jaata hoon
He goes =Woh jaata hai
He eats an apple =Woh sev khaata hai
He is eating an apple =Woh sev khaa raha hai
He ate an apple =Usne sev khaya
I saw the film last week =Meine pichhle saftah film dekhi
She came by bus yesterday =Woh kal bus se aayee
They went to the temple =Ve mandir gaye
He slept the whole night =Woh raat bhar soya
He wrote well in the examination =Usne exam achcha likha
He has eaten= Usne khaa liya
He had eaten =Usne khaa liya tha
He had gone =Woh chala gaya tha
He had come =Woh aaya tha
He will eat =Woh khaayega
He will go =Woh jaayega
He will come =Woh aayega
What is your name? =Tumhara /Aapka naam kya hai ?
What =Kya
Is =Hai / Hein (respect)
Your =Tumhara / Aapka (respect)
Name =Naam
What did you do? T=umne / Aapne (respect) kya kiya ?
What should I do?= Mein kya karoon ?
What can I do? =Mein kya kar sakta hoon ?
What are the questions? =Kya sawal hein ?
What were the questions? =Kya sawal the ?
What is the last question? =Aakhiri sawal kya hai ?
What is written in the letter? =Khat mein kya likha hai ?
What you had been told? =Tumhein kya kaha gaya tha ?
What will be the answer? =Jawab kya hoga ?
Why did you come? =Tum / Aap kyon aaye ?
Why did you sleep? =Tum / Aap kyon soye ?
Why did you tell him to go? T=umne use jaane ko kyon kaha ?
Why did he bring the bag? =Woh bag kyon laya ?
Why did she pay the money? =Usne paisa kyon diya ?
Why did they sit there? =Ve wahan kyon baithe the ?
Why do you drive the car?= Tum / aap car kyon chalate ho ?
Why did they come late for the meeting? =Ve meeting ke liye deri se kyon aaye ?
How did you come? =Tum / aap kaise aaye ?
How did you sleep? =Tum kaise soye ?
How did you drive the car ? =Tumne car kaise chalayee ?
How did you write? =Tumne kaise likha ?
How many apples are there in my hand?=Mere haath mein kitne sev hein ?
How many did you take? =Tumne kitne liye ?
How much did he pay you? =Usne tumhen kitna paisa diya ?
How much distance to go? =Aur kitni door jana hai ?
How was the journey yesterday? =Kal ki yatra kaisi thi ?
Which way did you come? =Tum / Aap kis raaste se aaye ?
Which is your favourite colour? =Tumhara /Aapka pasandida rang kaun sa hai?
In which room did you sleep? =Tum / Aap kaunse kamre mein soye ?
Which story did you tell? =Tumne kaunsi kahani batayee ?
Which is the sweetest fruit? =Sabse meetha fal kaunsa hai ?
Which is the best newspaper in Hindi? =Hindi mein sabse achcha newspaper kaunsa hai ?
Which Indian state has the largest population?=Kis bharatiya rajya ki jansankhya sabse jyada hai ?
Where are you coming from? =Aap / tum kahan se aa rahe ho ?
Where did you sleep?= Tum kahan soye ?
Where is the manager’s cabin?= Manager ka cabin kahan hai ?
Where should I go? =Mujhe kahan jaana chahiye ?
Is it a book?= Kya yeh kitab hai ?
Yes, it is a book =Haan, yeh kitab hai
Is it the answer? =Kya yeh jawab hai?
Yes, it is the answer= Haan yehi jawab hai.
Will you come with me? =Kya tum mere saath aaoge ?
I shall come with you. =Mein tumhare saath aaunga.
Will you give me your pen? =Kya tum mujhe apna pen doge ?
Yes, of course.= Haan, zaroor
Do you love me ? =Kya tum mujhe pyar karte ho ?
Yes, I love you. =Haan mein tumhein pyaar karta (m) / karti(f) hoon
Can you give me your pen? =Kya tum mujhe apna pen de sakte ho?
Can you lift the box? =Kya tum box utha sakte ho ?
Can you write the exam? =Kya tum pariksha likh sakte ho ?
Did you have your lunch? =Kya tumne dopehar ka khana khaya ?
How are you? =Tum kaise ho / Aap kaise hain ?
I am fine =Main achha hoon



Selasa, 04 Desember 2012

DIPLOMASI KEBUDAYAAN


Diplomasi Kebudayaan : Negara-negara berkembang dalam konstelasi kebudayaan moderen dunia
Pendahuluan
Perkembangan diplomasi di era globalisasi menjadikan diplomasi itu sendiri semakin beragam. Salah satunya yaitu diplomasi kebudayaan. Diplomasi kebudayaan merupakan salah satu alat bagi negara negara pada saat ini untuk mendapatkan posisi di mata internasional. Untuk itu, penting menganalisis peran kebudayaan sebagai salah satu kekuatan diplomasi. Karena bentuk dan kekuatan diplomasi kebudayaan suatu negara beragam.
Pembahasan
Konsep diplomasi kebudayaan berasal dari dua kata yakni diplomasi dan kebudayaan. Diplomasi merupakan instrumen yang digunakan dalam hubungan internasional untuk mencapai kepentingan nasional. Secara konvensional, diplomasi adalah usaha suatu bangsa untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam masyarakat internasional. Dalam hal ini diplomasi diartikan bukan hanya perundingan, tapi semua upaya hubungan luar negeri. Menurut Harold Nicholson, diplomasi adalah hal-hal yang mencakup politik luar negeri, negosiasi, mekanisme pelaksanaan negosiasi, dan suatu cabang dinas luar negeri.
                  Sementara definisi kebudayaan, menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi adalah “Semua hasil karya cipta, rasa, dan karsa manusia. Karya menghasilkan  teknologi kebendaan atau (material culture) yang diperlukan manusia untuk enguasai sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kehidupan masyarakat.” Sehingga jika definisi ini disatukan, maka dapat diperoleh gambarab bahwa diplomasi kebudayaan adalah diplomasi yang memanfaatkan aspek kebudayaan untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam percaturan masyarakat internasional. Diplomasi kebudayaan juga dianggap sebagai alat untuk memperlihatkan tingkat peradaban suatu bangsa. Selain itu definisi lain mengenai diplomasi kebudayaan adalah suatu teknik pemanfaatan dimensi kekayaan dalam percaturan hubungan antar  bangsa.”
Kegiatan diplomasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah atau lembaga negara, tetapi juga non-negara, misalnya LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), kelompok, dan individu. Intinya, kegiatan diplomasi kebudayaan dapat dilakukan oleh siapa saja. Dalam kegiatan diplomasi yang dimaksud disini adalah kegiatan diplomasi kebudayaan dalam artian makro, yaitu yang termanifestasikan dalam pariwisata, pendidikan, kebudayaan, kesenian, olahraga, dan ilmu pengetahuan.
Diplomasi kebudayaan menunjuk pada kegiatan-kegiatan di bidang budaya yang diintegrasikan ke dalam kebijakan politik luar negeri suatu negara dan pelaksanaannya dikoordinasikan sepenuhnya oleh Departemen Luar Negeri (Deplu). Diplomasi kebudayaan juga harus didukung dengan kekuatan dan kewi-bawaan ekonomi, politik, dan militer. Oleh karena itu, diplomasi kebudayaan pada umumnya efektif dijalankan oleh negara-negara maju
Akan tetapi pada dasarnya ada dua hal penting dalam diplomasi kebudayaan.Pertama, bahwa diplomasi kebudayaan hanya menyangkut pe-manfaatan kebudayaan untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri. Dalam garis itu diplomasi kebudayaan harus dibe-dakan dari pemanfaatan kebudayaan di luar kerangka politik luar negeri, misalnya untuk kepentingan pariwisata. Kedua, pada saat ia mengatakan bahwa diplomasi kebudayaan harus melibatkan kekuatan dan kewibawaan politik, ekonomi, dan militer, dan semua itu dimiliki oleh negara maju, maka efektivi-tas diplomasi kebudayaan dipengaruhi oleh ketidaksetaraan hubungan di antara negara-negara yang terlibat dalam diplomasi kebudayaan itu. Dengan kata lain, diplomasi kebudayaan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan jika berlangsung dalam pola hubungan dominatif-subordinatif, dan insiatif untuk menjalankan diplomasi itu diambil oleh negara maju (dominan) dalam hubungannya dengan negara berkembang (subordinat), dan bukan sebaliknya.
Kedua istilah diplomasi kebudayaan digunakan untuk menyebut pemanfaatan kebudayaan baik dalam rangka praktik politik luar negeri maupun untuk kepentingan pariwisata atau dengan cara lain dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan bagian dari diplomasi kebudayaan. Dengan pemahaman itu pula kedua penulis tersebut menunjukkan bahwa diplomasi kebudayaan ternyata dapat diterapkan secara baik dan berhasil oleh negara negara berkembang seperti Indonesia dengan cara menjalin kerja sama dengan negara-negara maju, terutama Amerika Serikat (AS).
Diplomasi Kebudayaan dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kepentingan bangsa dalam memahami, menginformasikan dan mempengaruhi (membangun citra) bangsa lain lewat kebudayaan. Sebenarnya tindakan yang paling efektif untuk merubah citra adalah dengan merubah realitas, namun diplomasi kebudayaan juga menjadi salah satu sarana yang efektif untuk mencapai kepentingan bangsa, agar bangsa lain dapat memahami, mendapat informasi dan dapat dipengaruhi untuk kepentingan-kepentingan berbagai hal dari bangsa kita. Dengan dilakukannya diplomasi kebudayaan, dapat meningkatkan apresiasi dan pemahaman untuk peningkatan citra positif, membangun saling pengertian dan memperbaiki citra bangsa.
Diplomasi kebudayaan tidak hanya berurusan dengan perkara politik, khususnya politik luar negeri, tetapi juga berkaitan dengan bidang lain seperti pariwisata dan perdagangan ekspor. Oleh karena itu, ukuran-ukuran untuk menilai keberhasilan diplomasi ini juga menca-kup lebih banyak variabel. Misalnya indonesia sebagai negara berkembang, dengan Perkembangan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia dan angka ekspor produk non-migas dari Indonesia ke Luar Negeri hanyalah dua contoh dari sejumlah kriteria yang diperlukan untuk menilai efektivitas diplomasi kebudayaan.
Simpulan  
Diplomasi kebudayaan merupakan salah satu strategi untuk mencapai tujuan nasional suatu negara. diplomasi kebudayaan berhubungan erat dengan diplomasi politik, dan banyak bidang lainnya. Yang berarti bahwa diplomasi kebudayaan telah memiliki kedudukan yang sama dengan diplomasi politik. Dan artinya keduanya memiliki hubungan timbal balik satu sama lain.

Referensi
Barston, R.P. 1997. Modern diplomacy. Edisi Kedua. New York: Longman
Nicolson, H. 1988. Diplomacy. London: Institute for the Study of Diplomacy.
Muhaimin, Yahya A.. 2007. “Kata Pengantar: Diplomasi Kebu-ayaan yang Bermakna”, dalam Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan: Konsep dan Relevansi bagi Negara Berkembang, Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Soerjono Soekanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.