Teknik Diplomasi
Pendahuluan
Dalam melakukan
hubungan diplomasi, dan agar diplomasi yang di lakukan berhasil, maka seorang
negosiator harus mengetahui teknik dan gaya diplomasi yang tepat. Untuk itu,
seorang negosiator harus bisa menganalisis dan membedakan mengenai teknik
diplomasi dan juga gaya diplomasi. Artinya negosiator harus bisa menempatkan
kapan waktunya menggunakan teknik diplomasi dan gaya diplomasi yang tepat dalam
berdiplomasi.
Pembahasan
New
Techniques in diplomacy
Teknik
diplomasi yang baru dalam diplomasi adalah menekankan adanya keterbukaan. Bicara
mengenai diplomasi, berarti membicarakan tentang national interest, bagaimana mendapatkan kepentingan nasional dengan meningkatkan soft power dan hard power.
Maka dari itu, pemerintah sebuah negara membuat apa yang disebut kebijakan luar
negeri, seperti:
·
Pengaruh
lingkungan internal
·
Pengaruh
lingkungan eksternal
·
Soft
diplomacy
·
Hard
diplomacy
Meningkatnya peran aktor transnasional
menjadi sangat besar dalam perkembangan diplomasi modern. Dampak perkembangan teknologi terhadap diplomasi
sangat besar, sistem baru memudahkan para aktor melakukan pertukaran informasi.
Munculnya isu-isu baru
merupakan hal wajar karena dunia sedang megalami globalisasi. Isu-isu global
harus dapat dikuasai oleh para diplomat agar dalam mendapatkan kepetingan
negaranya lebih mudah. Isu-isu di
dunia tidak dapat dihalangi oleh batas-batas kenegaraan, dan pada
akhirnya, peranan media massa secara
nasional maupun internasional
semakin nyata.
Salah satu teknik diplomasi yang
baru adalah “gunboat diplomacy”. Diplomacy
kapal perang yang dilakukan Amerika untuk membuat agar negara-negara Amerika
Tengah dan Amerika Latin tidak menentang politik Amerika, khususnya dalam
ambisinya memperoleh wilayah yang mereka anggap sebagai “American destiny.”
Sampai sekarang teknik diplomasi ini masih dijalankan AS dengan sarana-sarana
modern berupa armada kapal induk yang beroperasi dan berpatroli di seluruh
samudra. Ketika ketegangan antara Cina dengan Taiwan meningkat dengan Cina
melakukan latihan militer di Selat Taiwan (lihat diplomasi peluru kendali),
maka AS segera mengirimkan kapal induknya ke sana sebagai deterrence
yang ditujukan untuk meredam keinginan Cina untuk menyerbu Taiwan.
Begitu pula kalau ada kawasan
lain yang bergejolak, misalnya di perairan Teluk Persia, maka AS segera akan
mengirimkan armada kapal induknya mendekati wilayah tersebut. Dengan kehadiran
armada yang berkekuatan tempur sampai 12 kapal dan 100 pesawat tempur termasuk
mempunyai kemampuan darurat berupa perang nuklir, gunboat diplomacy ini diharapkan mempunyai efek menakut-nakuti
alias deterrence. Penggunaan kapal
tidak terbatas hanya yang tampak di permukaan, tetapi juga manuver kapal selam
yang pada masa Perang Dingin sering dilakukan oleh Uni Soviet.
Teknik diplomasi baru seperti itu pada saat ini sangat di gencar di
kembangkan mengingat kebutuhan negara terhadap faktor ekonomi dan militer.
Sehingga teknik teknik baru seperti gunboat diplomacy gencar dikembangkan oleh
negara negara, khususnya negara besar seperti amerika.
Diplomacy style
and method
Dalam
perkembangannya, gaya diplomasi telah mengalami perubahan besar dalam
pengaplikasiannya. artinya bahwa diplomasi modern secara konvensional menganut
dasar kompetisionistik dan transparent. Kompetisionistik artinya
bahwa setiap bangsa dianggap mempunyai keinginan bahkan nyaris merupakan
keharusan untuk pamer tentang keunggulan-keunggulan tertentu yang dimilikinya,
sehingga pada gilirannya citra bangsa yang bersangkutan dapat memperoleh
kehormatan yang tinggi.
Gaya
diplomasi modern telah Terjadi perubahan
“trend” negara-negara untuk mendapatkan kepentingan nasionalnya dengan cara
soft diplomacy bukan dengan cara hard diplomacy lagi, meskipun dalam beberapa
peristiwa ada yang menggunakan hard diplomacy. Hal ini disebakan oleh semakin
berpengaruhnya pihak transnational actor dan perkembangan teknologi yang
semakin pesat. Permasalahan HAM menjadi sangat krusial di abad 21. Bagaimana negara-negara berdiplomasi menggunakan isu-isu
HAM untuk mendapatkan kepentingan nasionalnya.
Simpulan
Teknik diplomasi di era modern mengalami
perubahan yang signifikan dari segi tujuan. Bicara mengenai diplomasi, berarti
membicarakan tentang national interest, bagaimana mendapatkan kepentingan nasional dengan meningkatkan soft power dan hard power. Hal itu di karnakan Meningkatnya peran aktor transnasional menjadi sangat besar dalam perkembangan
diplomasi modern. Begitu juga, gaya diplomasi telah mengalami perubahan besar
dalam pengaplikasiannya. artinya bahwa diplomasi modern secara konvensional
menganut dasar kompetisionistik dan transparent.
Referensi
Barston, R.P
(1997). Diplomasi Modern. 2 edisi. Inggris, Addison Wesley Longman
Roy,
S.L., 1991, Diplomasi, Rajawali Pers, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar