Selasa, 27 November 2012

TEKNIK DIPLOMASI


Teknik Diplomasi
Pendahuluan
Dalam melakukan hubungan diplomasi, dan agar diplomasi yang di lakukan berhasil, maka seorang negosiator harus mengetahui teknik dan gaya diplomasi yang tepat. Untuk itu, seorang negosiator harus bisa menganalisis dan membedakan mengenai teknik diplomasi dan juga gaya diplomasi. Artinya negosiator harus bisa menempatkan kapan waktunya menggunakan teknik diplomasi dan gaya diplomasi yang tepat dalam berdiplomasi.

Pembahasan

New Techniques in diplomacy
Teknik diplomasi yang baru dalam diplomasi adalah menekankan adanya keterbukaan. Bicara mengenai diplomasi, berarti membicarakan tentang national interest, bagaimana mendapatkan kepentingan nasional dengan meningkatkan soft power dan hard power. Maka dari itu, pemerintah sebuah negara membuat apa yang disebut kebijakan luar negeri, seperti:
·         Pengaruh lingkungan internal
·         Pengaruh lingkungan eksternal
·         Soft diplomacy
·         Hard diplomacy
Meningkatnya peran aktor transnasional menjadi sangat besar dalam perkembangan diplomasi modern. Dampak perkembangan teknologi terhadap diplomasi sangat besar, sistem baru memudahkan para aktor melakukan pertukaran informasi. Munculnya isu-isu baru merupakan hal wajar karena dunia sedang megalami globalisasi. Isu-isu global harus dapat dikuasai oleh para diplomat agar dalam mendapatkan kepetingan negaranya lebih mudah. Isu-isu di dunia tidak dapat dihalangi oleh batas-batas kenegaraan, dan pada akhirnya, peranan media massa secara nasional maupun internasional semakin nyata.

            Salah satu teknik diplomasi yang baru adalah “gunboat diplomacy”. Diplomacy kapal perang yang dilakukan Amerika untuk membuat agar negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Latin tidak menentang politik Amerika, khususnya dalam ambisinya memperoleh wilayah yang mereka anggap sebagai “American destiny.” Sampai sekarang teknik diplomasi ini masih dijalankan AS dengan sarana-sarana modern berupa armada kapal induk yang beroperasi dan berpatroli di seluruh samudra. Ketika ketegangan antara Cina dengan Taiwan meningkat dengan Cina melakukan latihan militer di Selat Taiwan (lihat diplomasi peluru kendali), maka AS segera mengirimkan kapal induknya ke sana sebagai deterrence yang ditujukan untuk meredam keinginan Cina untuk menyerbu Taiwan.

 Begitu pula kalau ada kawasan lain yang bergejolak, misalnya di perairan Teluk Persia, maka AS segera akan mengirimkan armada kapal induknya mendekati wilayah tersebut. Dengan kehadiran armada yang berkekuatan tempur sampai 12 kapal dan 100 pesawat tempur termasuk mempunyai kemampuan darurat berupa perang nuklir, gunboat diplomacy ini diharapkan mempunyai efek menakut-nakuti alias deterrence. Penggunaan kapal tidak terbatas hanya yang tampak di permukaan, tetapi juga manuver kapal selam yang pada masa Perang Dingin sering dilakukan oleh Uni Soviet.

Teknik diplomasi baru seperti itu pada saat ini sangat di gencar di kembangkan mengingat kebutuhan negara terhadap faktor ekonomi dan militer. Sehingga teknik teknik baru seperti gunboat diplomacy gencar dikembangkan oleh negara negara, khususnya negara besar seperti amerika.

Diplomacy style and method 
Dalam perkembangannya, gaya diplomasi telah mengalami perubahan besar dalam pengaplikasiannya. artinya bahwa diplomasi modern secara konvensional menganut dasar kompetisionistik dan transparent. Kompetisionistik artinya bahwa setiap bangsa dianggap mempunyai keinginan bahkan nyaris merupakan keharusan untuk pamer tentang keunggulan-keunggulan tertentu yang dimilikinya, sehingga pada gilirannya citra bangsa yang bersangkutan dapat memperoleh kehormatan yang tinggi.

Gaya diplomasi modern telah Terjadi perubahan “trend” negara-negara untuk mendapatkan kepentingan nasionalnya dengan cara soft diplomacy bukan dengan cara hard diplomacy lagi, meskipun dalam beberapa peristiwa ada yang menggunakan hard diplomacy. Hal ini disebakan oleh semakin berpengaruhnya pihak transnational actor dan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Permasalahan HAM menjadi sangat krusial di abad 21. Bagaimana negara-negara berdiplomasi menggunakan isu-isu HAM untuk mendapatkan kepentingan nasionalnya.

Simpulan
            Teknik diplomasi di era modern mengalami perubahan yang signifikan dari segi tujuan. Bicara mengenai diplomasi, berarti membicarakan tentang national interest, bagaimana mendapatkan kepentingan nasional dengan meningkatkan soft power dan hard power.  Hal itu di karnakan Meningkatnya peran aktor transnasional menjadi sangat besar dalam perkembangan diplomasi modern. Begitu juga, gaya diplomasi telah mengalami perubahan besar dalam pengaplikasiannya. artinya bahwa diplomasi modern secara konvensional menganut dasar kompetisionistik dan transparent.

Referensi

Barston, R.P (1997). Diplomasi Modern. 2 edisi. Inggris, Addison Wesley Longman
Roy, S.L., 1991, Diplomasi, Rajawali Pers, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar